Siapakah Tuhan yang engkau sembah? Who is the God that you worship?
Siapa yang saya kenal sebagai TUHAN ?
Pertanyaan yang singkat dan sederhana; adakah saya secara pribadi mengenal dan siap memberi jawab Tuhan yang saya sembah berdasarkan Firman Tuhan dalam Alkitab saat kepercayaan saya dipertanyakan?
Dapatkah saya menunjukkan ayat-ayat sebagai bukti dari Alkitab dan membuktikan kebenaran Alkitabiah siapakah Tuhan yang saya sembah?
Melalui tulisan singkat ini, kita akan meneliti dua macam fondasi, yaitu fondasi yang di letakkan oleh Yesus sendiri, dan fondasi doktrin KeTuhanan lainnya yang sangat populer yang diterima umat Kristen pada umumnya.
Semoga Pelajar dapat membandingkan fondasi doktrin keTuhanan yang dengan menggunakan Alkitab sebagai sumber kebenaran serta menguji dengan pertanyaan yang sama, dan melihat doktrin mana yang berfondasi teguh dan sanggup tetap bertahan melalui penelitian dengan menggunakan Firman Tuhan?
Fondasi atau Landasan
Trinitas, adalah doktrin keTuhanan yang paling populer di dunia Kristen; walaupun bermacam-macam variasi pengertian Trinitas, namum semuanya memiliki karakteristik yang sama.
Beberapa contoh,
1) Wikipedia, The Christian doctrine of the Trinity holds that God is one God, but
three coeternal and consubstantial persons: the Father, the Son (Jesus Christ), and the
Holy Spirit. The three persons are distinct, yet are one “substance, essence or nature” (homoousios).
Google translate : Doktrin Kristen tentang Trinitas menyatakan bahwa Tuhan adalah satu Tuhan, tetapi tiga pribadi yang kekal dan konsubstansi: Bapa , Putra (Yesus Kristus), dan Roh Kudus. Ketiga pribadi itu berbeda, namun merupakan satu “substansi, esensi atau sifat” (homoousios).
2) adventist.org, There is one God: Father, Son, and Holy Spirit, a unity of three coeternal Persons. God is immortal, all-powerful, all-knowing, above all, and ever present. He is infinite and beyond human comprehension, yet known through His self-revelation. God, who is love, is forever worthy of worship, adoration, and service by the whole creation.
Google Translate (modified), Ada satu Tuhan: Bapa, Putra, dan Roh Kudus, satu kesatuan dari tiga Pribadi yang sama-sama kekal. Tuhan itu abadi, maha kuasa, maha tahu, di atas segalanya, dan selalu hadir. Dia tidak terbatas dan di luar pemahaman manusia, namun dikenal melalui wahyu diri-Nya. Tuhan, yang adalah kasih, selamanya layak disembah, disembah, dan dilayani oleh seluruh ciptaan.
3) vatican.va, The Trinity is One. We do not confess three Gods, but one God in three persons, the “consubstantial Trinity”. The divine persons do not share the one divinity among themselves but each of them is God whole and entire: “The Father is that which the Son is, the Son that which the Father is, the Father and the Son that which the Holy Spirit is, i.e. by nature one God.”
Google translate (modified), Tritunggal adalah Satu. Kami tidak mengakui tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan dalam tiga pribadi, “Tritunggal yang sesuai dengan substansi”. Pribadi ilahi tidak berbagi satu keilahian di antara mereka sendiri tetapi masing-masing dari mereka adalah Tuhan yang utuh dan utuh: “Bapa adalah apa yang Putra adalah, Anak adalah Bapa, Bapa dan Anak adalah Roh Kudus, yaitu pada dasarnya satu Tuhan.
Dapatkah kita melihat Persamaan ?
Walaupun ketiga contoh pengertian Trinitas di atas mendefinisikan dengan gaya bahasa yang bervariasi, tetapi pada intinya memiliki kesamaan, yaitu:
Satu Tuhan dalam tiga Pribadi berbeda yaitu Bapa, Anak dan Roh, masing2 adalah Tuhan, yang disebut Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh, ketiga pribadi ini satu dalam substansi, sebagai satu oknum, masing2 setara, sama-sama abadi, tanpa awal.
Pernyataan gereja Katolik,
Vatican.va mengatakan bahwa “The mystery of the Most Holy Trinity is the central mystery of the Christian faith and of Christian life. God alone can make it known to us by revealing himself as Father, Son and Holy Spirit.”
Google translate, Misteri Tritunggal Mahakudus adalah misteri sentral dari iman Kristen dan kehidupan Kristen. Hanya Tuhan yang dapat membuatnya dikenal oleh kita dengan mengungkapkan dirinya sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.
“The mystery of the Trinity is the central doctrine of the Catholic Faith. Upon it are based all the other teachings of the church…” Handbook for Today’s Catholic, p. 11.
Google translate, Misteri Tritunggal adalah doktrin utama dari Iman Katolik. Di atasnya didasarkan semua ajaran lain dari gereja . “Handbook for Today’s Catholic, p11.
Pernyataan gereja2 lain, spt orthodox & protestan, (sumber: religionfacts.com)
The fundamental truth of the Orthodox Church is the faith revealed in the True God: the Holy Trinity of the Father, the Son, and the Holy Ghost. — Greek Orthodox Archdiocese of America
We teach that the one true God. is the Father and the Son and the Holy Ghost, three distinct persons, but of one and the same divine essence, equal in power, equal in eternity, equal in majesty, because each person possesses the one divine essence. — Lutheran Church (Missouri Synod)
We trust in the one triune God. — Presbyterian Church (USA)
The eternal triune God reveals Himself to us as Father, Son, and Holy Spirit, with distinct personal attributes, but without division of nature, essence, or being. — Southern Baptist Convention
There is but one living and true God, everlasting, without body or parts, of infinite power, wisdom, and goodness; the maker and preserver of all things, both visible and invisible. And in unity of this Godhead there are three persons, of one substance, power, and eternity-the Father, the Son, and the Holy Ghost. — United Methodist Church
gospelcoalition.org, If any doctrine makes Christianity Christian, then surely it is the doctrine of the Trinity.
adventist.org, “The doctrine of the Trinity is truly distinctive of the Christian faith, crucial because it deals with who God is, what He is like, and how He works.”
Pernyataan beberapa ahli Teologia Advent moderen, antara lain,
“Most of the founders of Seventh-day Adventism would not be able to join the church today if they had to subscribe to the denomination’s Fundamental Beliefs. More specifically, most would not be able to agree to belief number 2, which deals with the doctrine of the trinity.” (George R. Knight–professor of church history at the Theological Seminary, Andrews University, Berrien Springs, Michigan; Ministry, October, 1993, p. 10)
“Adventist beliefs have changed over the years under the impact of ‘present truth’. Most startling is the teaching regarding Jesus Christ, our Saviour and Lord. Many of the pioneers, including James White, J. N. Andrews, Uriah Smith
and J. H. Waggoner, held to an Arian or semi-Arian view–that is the Son at some point in time before the creation of our world was generated by the Father… Likewise, the Trinitarian understanding of God, now part of our fundamental beliefs was not generally held by the early Adventists. Even a few today do not subscribe to it.” {Adventist Review Jan 6, 1994 p. 10, written by William G. Johnsson, Editor of the Adventist Review, Article “Present Truth – Walking in God’s Light”.}
“The Development of the Trinity doctrine demonstrates that sometimes doctrinal changes require the passing of a previous generation. For Seventh-day Adventists, it took over 50 years for the doctrine of the Trinity to become normative.” Burt, Merlin D. (2006) “History of Seventh-day Adventist Views on the Trinity, ” Journal of the Adventist Theological Society: Vol. 17 : Iss. 1, Article 9. (P. 139)
“either the pioneers were wrong and the present church is right, or the pioneers were right and the present Seventh-day Adventist Church has apostatized from biblical truth.” — Jerry Moon, The Trinity, Chapter, Trinity and antitrinitarianism in Seventh-day Adventist history, p. 190
Gereja Kristen pada umumnya percaya bahwa doktrin Trinitas adalah doktrin utama Kekristenan, dan para ahli Teologia Advent juga membenarkan; gereja Advent berubah posisi melalui proses perubahan yang cukup lama setelah generasi pioner mula2 pendiri doktrin Advent sudah lama tidak ada.
Pernyataan dan Nasihat Roh Nubuat,
As a people, we are to stand firm on the platform of eternal truth that has withstood test and trial. We are to hold to the sure pillars of our faith. The principles of truth that God has revealed to us are our only true foundation. They have made us what we are. The lapse of time has not lessened their value. . .— Ellen G. White, 1 Selected Messages – 1SM p. 201
Google translate, Sebagai umat, kita harus berdiri teguh di atas platform kebenaran kekal yang telah bertahan dalam ujian dan pencobaan. Kita harus memegang teguh pilar iman kita. Asas-asas kebenaran yang Tuhan ungkapkan kepada kita adalah satu-satunya landasan sejati kita. Mereka telah menjadikan kita apa adanya. Selang waktu tidak mengurangi nilainya. . .— Ellen G. White, 1 Selected Messages – 1SM p. 201
“Let Pioneers Identify Truth.–When the power of God testifies as to what is truth, that truth is to stand forever as the truth. No aftersuppositions, contrary to the light God has given are to be entertained. Men will arise with interpretations of Scripture which are to them truth, but which are not truth. The truth for this time, God has given us as a foundation for our faith. He Himself has taught us what is truth. One will arise, and still another, with new light which contradicts the light that God has given under the demonstration of His Holy Spirit.” (Counsels to Writers and Editors, 1905, p. 31)
Google translate, Biarlah Pionir Mengidentifikasi Kebenaran. – Ketika kuasa Tuhan bersaksi tentang apa itu kebenaran, kebenaran itu berdiri selamanya sebagai kebenaran. Tidak ada anggapan setelah, bertentangan dengan terang yang telah Tuhan berikan yang harus dilayani. Manusia akan bangkit dengan penafsiran Kitab Suci yang bagi mereka adalah kebenaran, tetapi bukan kebenaran. Kebenaran untuk saat ini, Tuhan telah memberikan kita sebagai dasar iman kita. Dia sendiri telah mengajari kita apa itu kebenaran. Yang satu akan muncul, dan yang lainnya, dengan terang baru yang bertentangan dengan terang yang telah Tuhan berikan di bawah tuntunan Roh KudusNya.” (Counsels to Writers and Editors, 1905, p. 31)
“WHEN MEN WHO COME IN WHO WOULD MOVE ONE PIN OR PILLAR
FROM THE FOUNDATION WHICH GOD HAS ESTABLISHED BY HIS HOLY SPIRIT,
LET THE AGED MEN WHO WERE PIONEERS IN OUR WORK SPEAK
PLAINLY, AND LET THOSE WHO ARE DEAD SPEAK ALSO, BY THE REPRINTING OF THEIR ARTICLES IN OUR PERIODICALS. Gather up the rays of divine light that God has given as He has led His people on step by step in the way of truth. This truth will stand the test of time and trial. — Manuscript 62, 1905, 6.” (“A Warning against False Theories,” May 24, 1905.) {1MR 55.1}
Google translate, KETIKA ORANG YANG DATANG DI YANG AKAN MEMINDAHKAN SATU PIN ATAU PILAR DARI YAYASAN YANG DIRANCANG TUHAN OLEH ROH KUDUSNYA, BIARKAN ORANG UMUR YANG PIONEER DALAM PEKERJAAN KITA BERBICARA DENGAN JELAS, DAN BIARKAN MEREKA YANG MATI BERBICARA JUGA, DENGAN REPRINTING OF ARTIKEL MEREKA DALAM PERIODIK KAMI. Kumpulkan sinar terang Ilahi yang telah Tuhan berikan saat Dia telah memimpin umat-Nya selangkah demi selangkah di jalan kebenaran. Kebenaran ini akan bertahan dalam ujian waktu dan pencobaan. — Manuscript 62, 1905, 6.” (“A Warning against False Theories,” May 24, 1905.) {1MR 55.1}
“A liar is one that presents false theories and doctrines. He who denies the personality of God and of His Son Jesus Christ is denying God and Christ. ‘If that which ye have heard from the beginning shall remain in you, ye also shall continue in the Son and in the Father.’ If you continue to believe and obey the truths you first embraced regarding the personality of the Father and the Son, you will be joined together with them in love.” [Ms 23-1906.20]
Google translate, Pembohong adalah orang yang menyajikan teori dan doktrin yang salah. Dia yang menyangkal kepribadian Tuhan dan Putra-Nya Yesus Kristus menyangkal Tuhan dan Kristus. ‘Jika apa yang telah kamu dengar sejak awal tetap ada di dalam kamu, kamu juga akan berlanjut di dalam Putra dan di dalam Bapa.’ Jika Anda terus percaya dan mematuhi kebenaran yang Anda rangkul pertama kali mengenai kepribadian Bapa dan Putra, Anda akan dipersatukan dengan mereka dalam kasih. [Ms 23-1906.20]
MENELITI FONDASI
Dengan meneliti perkataan Yesus di Matius 16 : 13 -18 kita akan dapati fondasi jemaat yang IA letakkan dalam percakapan kepada murid-murid-Nya. Yesus menjelaskan doktrin utama dan fondasi gereja-Nya, setelah itu kita juga akan meneliti dan membandingkan dengan doktrin utama kekristenan Trinitas. Matthew 16:13-18
13 When Jesus came into the coasts of Caesarea Philippi, he asked his disciples, saying, Whom do
men say that I the Son of man am?
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”
14 And they said, Some say that thou art John the Baptist: some, Elias; and others, Jeremias, or one of the prophets.
Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”
15 He saith unto them, But whom say ye that I am?
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
16 And Simon Peter answered and said, Thou art the Christ, the Son of the living God.
Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!”
17 And Jesus answered and said unto him, Blessed art thou, Simon Bar–jona: for flesh
and blood hath not revealed it unto thee, but my Father which is in heaven.
Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
18 And I say also unto thee, That thou art Peter, and upon this rock I will build my
church; and the gates of hell shall not prevail against it.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Perkataan Yesus kepada Petrus perlu kita analisa dan renungkan,
karena dari perkataan2 Yesus ini, terdapat fondasi siapa Tuhan yang patut disembah!
“Siapakah Aku ini?” ditanyakan Yesus kepada murid-muridNya.
Kebenaran tentang siapakah Yesus, identitasNya, sebagai “batu karang”
adalah FONDASI dimana IA akan dirikan jemaatNya.
Ada yang bependapat, “batu karang” itu ialah Petrus!
Sehingga gereja yang Yesus dirikan di dunia berada dibawah kepemimpinan Rasul Petrus.
Tetapi apakah hal ini memang demikian? Siapakah “this rock” yang diterjemahkan sebagai “batu karang”itu?
Ayat 18, … That thou art Peter, and upon this rock I will build my church;…
Peter (Petros, G4074)
vs
rock(petra, G7073)
a rock, piece of
a rock, large rock
Bisakah Petrus (Petros) sebagai batu karang, bila namanya berarti bagian sebuah batu, sedangkah jemaat Yesus akan di-dirikan diatas sebuah batu karang, this rock (petra) yang artinya sebuah batu besar?
Pengertian yang benar adalah YESUS mendirikan jemaatNya diatas diriNya sendiri yang adalah batu karang. Dan Petrus dengan tepat menyatakan pengakuannya bahwa YESUS adalah batu karang itu!
Perhatikan jawaban Petrus kepada pertanyaan Yesus,
Ayat 16, Thou art the Christ, the Son of the living God; “Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!”
Bila diteliti dengan baik, pada pengakuan Petrus ini terdapat fondasi yang benar yang memiliki kuasa dan sanggup menopang setiap umat Kristen yang percaya untuk menghadapi semua tipuan Setan dan menang atas dosa, yaitu kebenaran sangat sederhana namun jelas, yaitu siapakah Yesus?
IALAH KRISTUS (Mesias), ANAK TUHAN YANG HIDUP
Yesus membenarkan pengakuan Petrus dan mengatakan, ayat 17, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Yesus, melanjutkan dan berkata, ayat 18, Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini (di atas diriNya, Yesus berkata) Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Berdasarkan perkataan Yesus sendiri, ini adalah fondasi dimana jemaatNya akan didirikan, sehingga setiap umat Kristen serta doktrin mengenai KeTuhanan dapat dihubungkan dengan fondasi yang paling fundamental yang diletakkanYesus saat Petrus melontarkan siapakah Yesus itu!
MENGUJI FONDASI – Matius 16:16
MATIUS 16 : 16
“Thou art the Christ, the Son of the living God”
Dengan memperhatikan perkataan Petrus mengenai Yesus, dapat kita simpulkan dua hal yang sangat menyolok, yaitu:
1) SEDERHANA
Fondasi Jemaat Kristus sangat sederhana; diatas fondasi yang sederhana ini dapat dibangun pengertian doktrin lainnya yang lebih luas.
Doktrin se-sederhana ini, ternyata sanggup menopang, setiap butir doktrin kebenaran lainnya.
Walau sederhana, doktrin ini tidak berubah(unchangeable), karena nyatanya, tidak ada yang dapat merubah pernyataan, “Yesus adalah Kristus, Anak Tuhan yang Hidup!” Pernyataan ini sangat mapan & stabil!
Bila fondasi dapat bergeser, maka segala sesuatu yang dibangun diatasnya dapat diombang ambingkan menyebabkan kebingungan, tidak dapat diprediksi, tidak konsisten, karena fondasi-nya labil dan tidak mapan!
2) ALKITABIAH
Fondasi berdasakan Firman Tuhan, sangat sederhana dan jelas tertulis dalam Alkitab; berupa kalimat yang sangat mudah dimengerti, tidak mengandung kerancuan sehingga seorang anak sekalipun walau masih terbatas pemahamannya, bisa dan sanggup mengerti pernyataan ini.
Dasar jemaat Kristus, yaitu Yesus adalah Anak Tuhan yang hidup; suatu fondasi yang sederhana, bukan sebuah misteri.
Dari landasan fondasi ini, kita akan menyusun kebenaran2 Alkitab lainnya, mulai dengan landasan yang kokoh kita akan meletakkan kebenaran2 lain yang dapat dibangun dan disusun dengan begitu kokoh dan kuat.
LANDASAN UTAMA
“Thou art the Christ, the Son of the living God”
Di atas landasan ini, mari kita bangun kebenaran selanjutnya, yaitu, bila Yesus adalah
Anak Tuhan yang hidup, maka harus ada “the living God” atau Tuhan yang hidup. Perhatikan ayat2 mengenai Tuhan yang hidup:
Jeremiah 10:10, But the Lord is the true God, he is the living God, and an everlasting king: at his wrath the earth shall tremble, and the nations shall not be able to abide his indignation.
Tetapi TUHAN adalah Tuhan yang benar, Dialah Tuhan yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram- Nya.
1 Timothy 3 : 15, But if I tarry long, that thou mayest know how thou oughtest to behave thyself in the house of God, which is the church of the living God, the pillar and ground of the truth.
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Tuhan, yakni jemaat dari Tuhan yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Daniel 6 : 26, I make a decree, That in every dominion of my kingdom men tremble and fear before the God of Daniel: for he is the living God, and stedfast for ever, and his kingdom that which shall not be destroyed, and his dominion shall be even unto the end.
Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Tuhannya Daniel, sebab Dialah Tuhan yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
Masih banyak ayat2 di Alkitab yang menyokong adanya Tuhan yang hidup. Silahkan menggali dan mempelajari ayat2 ini lebih lanjut.
KEBENARAN BERIKUT YANG TERKAIT LANDASAN UTAMA
1) Kebenaran berikut yang terkait dengan landasan utama adalah kenyataan Yesus adalah Anak, dari Tuhan yang hidup.
Apakah memang benar Tuhan memiliki Anak? adakah ayat2 penunjang yang mengatakan bahwa ada Tuhan yang memiliki Anak?
Mari kita perhatikan beberapa ayat menjelaskan adanya Anak Tuhan,
Proverbs 30:4, “Who hath ascended up into heaven, or descended? who hath gathered the wind in his sts? who hath bound the waters in a garment? who hath established all the ends of the earth? what is his name, and what is his son’s name, if thou canst tell?”
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
John 1 : 18, No man hath seen God at any time; the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
Tidak seorangpun yang pernah melihat Tuhan; tetapi Anak Tunggal Tuhan, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
John 3 : 16 – 17, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life. For God sent not his Son into the world to condemn the world; but that the world through him might be saved.
Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Tuhan mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
John 6 : 69, And we believe and are sure that thou art that Christ, the Son of the living God.
Dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Kristus, Anak Tuhan yang hidup.
John 11:27, She saith unto him, Yea, Lord: I believe that thou art the Christ, the Son of God, which should come into the world.
Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Tuhan, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
John 20 : 31, But these are written, that ye might believe that Jesus is the Christ, the Son of God; and that believing ye might have life through his name.
Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Tuhan, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Berulang-ulang kali, dan begitu jelas, Alkitab mengatakan, Yesus adalah Anak Tuhan. Masih banyak ayat2 di Alkitab yang menyokong kebenaran ini. Silahkan menggali dan mempelajari ayat2 ini lebih lanjut.
Kesimpulan sejauh ini,
Fondasi: Kristus adalah Anak Tuhan yang hidup;
hal ini benar, terbukti Alkitab mengajarkan adanya Tuhan yang hidup;
dan Tuhan yang hidup menurut Alkitab memiliki Anak. Untuk direnungkan sebelum meneruskan tulisan ini:
Banyak berpendapat, Yesus bukan benar2 Anak Tuhan, dan hanya mengambil peran sebagai Anak, yang kemudian menjadi anak saat menjelma dan dilahirkan oleh Maria.
Apakah memang hal itu demikian? Apakah hanya berperan sebagai Anak, ataukah benar-benar Alkitab mengajarkan adanya oknum Bapa?
Berikut, kita tambah satu lapisan kebenaran lagi diatas fondasi yang telah diletakkan yaitu adalah bila Yesus adalah Anak Tuhan yang Hidup, maka Tuhan yang hidup itu adalah BapaNya Yesus.
2) Mari kita melihat apakah Tuhan adalah Bapa Yesus, hal ini benar2 diajarkan oleh Alkitab?
1 Corinthians 8 : 6, But to us there is but one God, the Father, of whom are all things, and we in him; and one Lord Jesus Christ, by whom are all things, and we by him.
Namun bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Ephesians 4 : 6, One God and Father of all, who is above all, and through all, and in you all.
satu Tuhan dan Bapa dari semua, Tuhan yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
John 6 : 57, As the living Father hath sent me, and I live by the Father: so he that eateth me, even he shall live by me.
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
Kita mengetahui identas Kristus dari adanya hubungan yaitu IA adalah Anak dari Tuhan yang hidup; Kristus berhubungan dengan Tuhan karena itu BapaNya; kita juga mengetahui identitas Tuhan dari hubungan yang ada, yaitu Bapa dari AnakNya.
Dengan mengatakan Tuhan adalah Bapa, tersirat kenyataan Kristus adalah Anak, dan sebaliknya saat Kristus dinyatakan sebagai Anak Tuhan, tersirat pernyataan bahwa Tuhan adalah BapaNya.
Identitas dari salah satu mereka menyatakan kebenaran dari yang lainnya, karena kebenaran yang satu menyaksikan kebenaran lainnya. Ini terlihat dengan jelas dengan memperhatikan ayat berikut ini,
1 John 2 : 22, 23, Who is a liar but he that denieth that Jesus is the Christ? He is antichrist that denieth the Father and the Son. Whosoever denieth the Son, the same hath not the Father.
Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
Masih banyak ayat2 di Alkitab yang menyatakan adanya hubungan Tuhan yaitu Bapa dan AnakNya, Yesus Kristus. Silahkan menggali dan mempelajari ayat2 ini lebih lanjut.
Sejauh ini, kita bisa merangkai kebenaran2 Alkitab yaitu Kristus yang adalah Anak Bapa, Tuhan yang hidup, dan hubungan Kristus dengan Tuhan, adalah hubungan Bapa dan Anak. Agar hubungan Bapa Anak ini benar-benar absah maka Bapa, adalah sebagai asal atau sumber.
3) Bapa adalah sebagai sumber; hal ini jelas nyata dengan adanya hubungan Bapa dan Anak. Perhatikan ayat2 dibawah ini:
John 3 : 16, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kata Ibrani yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris begotten berasal dari
‘monogenes’ (G3439). Berasal dari kata ‘monos’ (G3441) yang berarti ‘hanya/ satu-satunya’ atau ‘tunggal/esa’, dalam pengertian ‘sendiri’, ‘saja’, ‘oleh mereka sendiri’, yang dipasangkan dengan ‘gennao’ (G1098), sebuah kata dasar/akar utama dari ‘menjadi’.
Sehingga arti monogenes adalah “Tunggal yang lahir, anak satu-satunya, satu- satunya yang diperanakkan, anak lahir yang tunggal/esa”.
Bapa memberikan Anak tunggalNya yang telah di-begotten. Alkitab Bahasa Indonesia menterjemahkan only begotten dengan Anak-Nya yang tunggal; makna yang hilang dalam penerjemahan bahasa ialah kenyataan bahwa Anak telah “yang lahir, diperanakkan”; bagi pelajar Alkitab mengetahui jelas, Anak Bapa tidak diperanakkan sebagaimana ibu memperanakkan seorang bayi, melainkan dengan cara keluar dari sisi Bapa sebagaimana Hawa keluar dari sisi Adam. Hal ini dapat dipelajari lebih lanjut dengan menggali kata Grika, G1831 exerchomai.
Karena Bapa begotten AnakNya, maka jelas Bapa adalah sebagai asal, atau sumber.
Ayat lainnya yang juga merupakan saksi kedua bahwa Bapa adalah asal atau sumber dapat ditemukan di Amsal 8 : 22-26, sbb,
Proverbs 8 : 22, The Lord possessed me in the beginning of his way, before his works of old. 23 I was set up from everlasting, from the beginning, or ever the earth was.
24 When there were no depths, I was brought forth; when there were no fountains abounding with water. 25 Before the mountains were settled, before the hills was I brought forth: 26 While as yet he had not made the earth, nor the fields, nor the highest part of the dust of the world.
8:22, TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
8:23, Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
8:24, Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber- sumber yang sarat dengan air.
8:25, Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;
8:26, sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.
“Aku dan Bapa adalah satu.”
Sebagaimana seorang anak manusia mewarisi karakterisktik alamiah kemanusian (human nature and character) orang tuanya, demikianlah Kristus, Anak Ilahi memiliki divine nature dan divine characteristics dari BapaNya.
Seorang anak memiliki hak untuk mewarisi nama bapanya, dan sampai pada batasan tertentu, memiliki ciri2 dan kepribadian karakteristik ayahnya, yang tidak sempurna, karena tidak ada manusia yang seratus persen sama menyerupai bapanya; namun tidak ada yang tidak sempurna dalam keTuhanan, ataupun dalam hasil karya Tuhan; sehingga Kristus, Anak Tuhan merupakan gambaran sempurna wujud (express image) dan oknum/pribadi (person) BapaNya. Anak Tuhan adalah perwakilan sempurna dari BapaNya, yaitu Bapa dalam AnakNya. Kenyataan ini mempermudah pengertiaan saat Yesus mengatakan “Aku dan Bapa adalah satu”; “barangsiapa telah melihat Aku, telah melihat Bapa”.
5) Bilamana Kristus adalah gambaran sempura pribadi/oknum BapaNya, yaitu gambaran sempurna Tuhan, maka bukan hanya Tuhan yang terlihat dalam
Kristus, melainkan Kristus juga terlihat dalam BapaNya, karena mereka adalah satu, namun dalam dua oknum berbeda dan terpisah dengan identitas yang berbeda. Kedua oknum Ilahi ini sama-sama memiliki alam, kodrat, hakiki (nature) yang sama, yang ilahi (divine nature); mereka mempuyai karakter yang pula, sama-sama adalah benar dan sempurna, juga memiliki tujuan yang sama dalam Kasih untuk menyelamatkan umat manusia.
Bukankah kita juga akan menjadi satu sebagai tubuh Kristus, dimana tiap-tiap anggotaNya memiliki karakter dan mewakili Kristus. Dengan cara ini kita juga menjadi satu dengan Tuhan Bapa di dalam Kristus, juga menjadi satu dengan sesama, masing2 mencerminkan karakter Kristus yang sama walaupun masing2 anggota memiliki kepribadian dan identitas yang berbeda.
Perhatikan doa Yesus,
Yohanes 17 : 21, That they all may be one; as thou, Father, art in me, and I in thee, that they also may be one in us: that the world may believe that thou hast sent me.
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Kristus mewakili dan menggambarkan dengan sempurna sifat alamiah, kodrat, karakter dan tujuan BapaNya; demikian juga mereka yang adalah anak2 Kristus, mewakili dan menggambarkan karakter Kristus dalam hidup mereka. Hal in bisa terjadi bagi yang percaya kepada janji-janji dalam Firman Tuhan.
2 Peter 1 : 4, Whereby are given unto us exceeding great and precious promises: that by these ye might be partakers of the divine nature, having escaped the corruption that is in the world through lust.
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Alkitab menjanjikan jalan untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi, memiliki divine nature, terluput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan. Bagaimanya caranya?
John 3 : 3, Jesus answered and said unto him, Verily, verily, I say unto thee, Except a man be born again, he cannot see the kingdom of God.
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Tuhan.”
Yesus mengatakan, kecuali seorang dilahirkan kembali, mustahil baginya untuk melihat kerajaan Tuhan. Artinya, kelahiran baru adalah cara untuk mengambil bagian dalam kodrat Ilahi.
Acts 2 : 28, Then Peter said unto them, Repent, and be baptized every one of you in the name of Jesus Christ for the remission of sins, and ye shall receive the gift of the Holy Ghost.
Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Untuk mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, kita dilahirkan kembali melalui pertobatan, dibaptiskan dalam nama Yesus Kristus dan menerima karunia Roh Kudus. Dan melalui Roh Kudus kita bisa bersekutu dengan Tuhan dan Kristus. Kita baca,
1 John 1 : 3, That which we have seen and heard declare we unto you, that ye also may have fellowship with us: and truly our fellowship is with the Father, and with his Son Jesus Christ.
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Untuk bersekutu dengan persekutuan Bapa dan Kristus berarti bermitra dengan mereka, berjalan dengan mereka sambil mengambil bagian dalam kodrat Ilahi melalui Firman Tuhan. Setiap orang yang mengaku sebagai seorang Kristen adalah mereka yang mencerminkan karakter Kristus dalam hidup. Hal ini hanya dimungkinkan melalui kodrat Ilahi yang dengan kayaNya diberikan kepada mereka yang mencari Tuhan melalui janji2Nya.
6) Bapak memiliki hubungan dengan Anak-Nya dalam bentuk hubungan Bapak dan Anak yang benar, dan bukan suatu metafora belaka, sehingga Anak dalam posisi sebagai Anak tunduk kepada BapaNya.
Perhatikan posisi Anak terhadap Bapanya, disaat sebelum penjelmaan menjadi manusia, saat menjelma, setelah kebangkitan, pada saat ini, dan seterusnya di kekekalan; apakah Anak yang adalah dimasa silam, dan yang sama saat ini, dan tetap sama diwaktu depan tetap tunduk kepada BapaNya, walau IA setara dengan BapaNya?
Sebelum PENJELMAAN menjadi manusia,
Yohanes 3 : 16, ayat yang sangat terkenal mengatakan karena Tuhan begitu mengasihi dunia ini sehingga di kirimNya AnakNya yang tunggal; artinya Tuhan harus lebih dahulu harus memiliki Anak untuk dikirim. Ini berarti sebelum menjelma menjadi manusia, Bapa memiliki otoritas untuk mengutus AnakNya, walaupun kita tau, Anak secara sukarela merelakan diriNya untuk menjadi manusia mati membayar upah dosa.
Yohanes 8 : 42 mengatakan, “Jesus said unto them, If God were your Father, ye would love me: for I proceeded forth and came from God; neither came I of myself, but he sent me.”,
“Jikalau Tuhan adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Tuhan. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Jadi sebelum menjelma menjadi manusia, Bapa yang memiliki otoritas, telah mengutus diriNya ke dunia.
(II) Saat Kristus berjalan di dunia sebagai manusia, Perhatikan beberapa contoh seperti terdapat di ayat2 ini,
Yohanes 5 : 19, “Then answered Jesus and said unto them, Verily, verily, I say unto you, The Son can do nothing of himself, but what he seeth the Father do: for what things soever he doeth, these also doeth the Son likewise.”
Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yohanes 8 : 28, 29, “Then said Jesus unto them, When ye have lifted up the Son of man, then shall ye know that I am he, and that I do nothing of myself; but as my Father hath taught me, I speak these things. And he that sent me is with me: the Father hath not left me alone; for I do always those things that please him.”
Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri- Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Ayat2 di atas memperlihatkan bahwa Anak tidak melakukan apa2 dengan kehendakNya sendiri, melainkan IA menurut, tunduk, dan melakukan tugas yang diberikan Bapa yang telah mengutusNya.
III) Kristus saat ini dan sampai selama2nya…
Sebelum menjelma menjadi manusia, dan saat datang ke dunia, Alkitab jelas menyatakan adanya struktur dan hubungan Bapa dan Anak, dimana Bapa yang memiliki otoritas dan memberikan tugas kepada AnakNya dengan mengutusNya ke dunia. Saat ini, setelah Anak kembali ke Surga, apakah hubungan Bapa dan Anak tetap masih ada?
Perhatikan ayat2 contoh dibawah ini,
1 Korintus 3 : 23, And ye are Christ’s; and Christ is God’s.
Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Tuhan.
1 Korintus 15 : 24-28, Then cometh the end, when he shall have delivered up the kingdom to God, even the Father; when he shall have put down all rule and all authority and power. For he must reign, till he hath put all enemies under his feet. The last enemy that shall be destroyed is death. For he hath put all things under his feet. But when he saith all things are put under him, it is manifest that he is excepted which did put all things under him. And when all things shall be subdued unto him, then shall the Son also himself be subject unto him that put all things under him, that God may be all in all.
24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia (YESUS) menyerahkan Kerajaan kepada Tuhan Bapa, sesudah Ia (YESUS) membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
25) Karena Ia (YESUS) harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Tuhan
(BAPA) meletakkan semua musuh-Nya(BAPA) di bawah kaki-Nya. (YESUS)
26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
27) Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya (BAPA) di bawah kaki-Nya (YESUS). Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia (BAPA) sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. (tidak termasuk Bapa)
28) Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia (YESUS) sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya (YESUS) di bawah Dia (BAPA) yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, (BAPA) supaya Tuhan (BAPA) menjadi semua di dalam semua.
Saat kembali ke Surga, struktur dan hubungan Bapa dan Anak, tetap jelas dipertahankan dan nyatanya, Alkitab mengajarkan Anak tetap tunduk dan menaklukkan diriNya kepada Bapa, sehingga semua akhirnya ditujukan kembali kepada Tuhan Bapa sampai selama2nya.