APAKAH SEBAGAI ORANG YANG PERCAYA PERGERAKAN ADVENT PERLU UNTUK MEMELIHARA WAKTU-WAKTU PERAYAAN SEBAGAI MANA PERJANJIAN LAMA  OLEH JEMAAT ISRAEL ?  

Tulisan ini untuk menyaksikan betapa diberkatinya saya sebagai pelajar Firman Tuhan yang Rindu mencari tahu Kehendak Tuhan, untuk menemukan Permata-Permata yang Indah untuk saya simpan DALAM HATI SUPAYA SAYA TIDAK PERLU BERDOSA LAGI dan menjadi bagian dalam Pengalaman Advent [ MENANTI DAN MEMPERCEPAT KEDATANGAN JURUSELAMAT saya].

Juga untuk menguatkan kepada Saudara-saudari pembelajar Firman Tuhan yang sedang belajar saat ini di Kelompok Belajar AMSWOP Present Truth.

SEKALIAN JUGA kalau bisa menjadi bahan pembelajaran awal bagi Saudara/i yang mau lebih mencari akan Kebenaran yang Indah BERSAMA KAMI saat ini untuk jadi Berkat.

HANYA UNTUK KEMULIAAN TUHAN.

TUJUAN TULISAN INI ?

Karena apakah sekarang aku membujuk manusia, atau Tuhan? atau apakah saya berusaha untuk menyenangkan Manusia? karena jika saya masih menyenangkan orang, saya tidak akan menjadi hamba Kristus. Galatia 1:10

Hati adalah penipu di atas segalanya, dan sangat jahat: siapa yang dapat mengetahuinya? Jeremiah 17:9

Ketika muncul pertanyaan-pertanyaan yang kita tidak yakin, marilah kita bertanya, Apa kata Kitab Suci? . . . Biarkan mereka yang menginginkan sesuatu yang baru mencari kehidupan baru yang dihasilkan dari kelahiran baru. Biarlah mereka menyucikan jiwa mereka dengan menaati kebenaran, dan bertindak selaras dengan instruksi yang telah diberikan Kristus. {LHU 125.8}

Ketika diminta untuk mendengar alasan dari suatu doktrin yang tidak Anda mengerti, jangan mengutuk pesan tersebut sampai Anda telah memberikan penyelidikan yang menyeluruh, dan mengetahui dari firman Tuhan bahwa itu tidak dapat dipertahankan. Jika saya memiliki kesempatan, saya akan berbicara kepada para siswa dari setiap sekolah Sabat di negeri itu, mengangkat suara saya dalam permohonan yang sungguh-sungguh agar mereka pergi kepada firman Tuhan, mencari kebenaran dan terang. Tuhan memiliki terang yang berharga untuk datang kepada umat-Nya pada saat ini, dan Anda harus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam penyelidikan Anda untuk bertujuan tidak kurang dari pengetahuan menyeluruh tentang setiap titik kebenaran, agar Anda tidak ditemukan pada hari Tuhan di antara mereka. yang tidak hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan. {CSW 31}

Terang baru akan pernah disingkapkan tentang firman Tuhan kepada dia yang hidup dalam hubungan dengan Matahari Kebenaran. Janganlah seorang pun sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada lagi kebenaran yang harus diungkapkan. Para pencari kebenaran yang rajin dan penuh doa akan menemukan sinar terang yang berharga yang masih bersinar dari firman Tuhan. Masih banyak permata yang tersebar yang harus dikumpulkan bersama untuk menjadi milik umat Tuhan yang tersisa. Tetapi terang tidak diberikan hanya untuk menjadi kekuatan bagi gereja, tetapi untuk dicurahkan kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Umat Tuhan harus menunjukkan puji-pujian kepada Dia yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib. Kristus telah berkata tentang umat-Nya, “Kamu adalah terang dunia,” dan itu adalah misi terang untuk menyinari dan menerangi kegelapan. {CSW 34.1}

Ini membutuhkan waktu pengujian untuk mengungkapkan emas murni cinta dan iman dalam  Karakter. Ketika pencobaan dan kebingungan menimpa GEREJA, maka semangat yang teguh dan kasih sayang yang hangat dari para pengikut Kristus yang sejati dikembangkan.

Kami merasa sedih melihat orang-orang yang mengaku Kristen disesatkan oleh teori palsu dan menyihir bahwa mereka sempurna, karena sangat sulit untuk menipu mereka dan menuntun mereka ke jalan yang benar. Mereka telah berusaha untuk membuat bagian luarnya indah dan menyenangkan, sedangkan hiasan bagian dalam, kelembutan dan kerendahan Kristus, kurang.Waktu ujian akan datang kepada semua orang, ketika harapan banyak orang yang selama bertahun-tahun merasa aman, akan terlihat tidak berdasar. Ketika dalam posisi baru, dalam berbagai keadaan, beberapa yang tampaknya menjadi pilar di rumah Tuhan hanya mengungkapkan kayu busuk di bawah cat dan pernis.Tetapi orang-orang yang rendah hati, yang setiap hari merasakan pentingnya menyatukan jiwa mereka ke Batu Karang yang kekal, tidak akan tergoyahkan di tengah badai pencobaan, karena mereka tidak percaya pada diri mereka sendiri. “Dasar Tuhan teguh, dengan meterai ini, Tuhan mengetahui mereka yang adalah miliknya” {SL 11-12}

TUHAN MENETAPKAN PADA WAKTUNYA

Untuk segala sesuatu ada masanya [Musim], dan untuk setiap tujuan di bawah langit ada waktunya: Pengkhotbah 3:1

Perintahkan orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Persembahan-Ku dan roti untuk kurban-Ku yang dibuat dengan api, sebagai rasa yang manis bagi-Ku, harus kamu persembahkan kepada-Ku pada waktunya. Bilangan 28:2

UNTUK PADA WAKTUNYA PERLU MENGIKUTI WAKTU ALKITAB :

Dia menetapkan bulan untuk musim: matahari tahu dia akan terbenam. Mazmur 104:19

WAKTU YANG DI TETAPKAN [APPOINTED TIME]

Bagaimana Tuhan Menetapkan Waktu

Dan Tuhan menamakan terang itu Siang, dan kegelapan itu menamakan Malam. Dan petang dan pagi adalah hari pertama. Kejadian 1:5

GELAP DAN TERANG DI TENTUKAN SEBELUM ADA BENDA PENERANG

Dan biarlah itu jadi cahaya di cakrawala langit untuk menerangi bumi: dan jadilah demikian. Dan Tuhan membuat dua benda penerang yang besar; terang yang lebih besar untuk menguasai siang, dan yang lebih kecil untuk menguasai malam: ia juga menjadikan bintang-bintang. Dan Tuhan menempatkan mereka di cakrawala langit untuk menerangi bumi, Dan untuk menguasai siang dan atas malam, dan untuk memisahkan terang dari kegelapan: dan Tuhan melihat, bahwa itu baik. Kejadian 1 : 15-18

Bagi Dia yang membuat benda-benda penerang besar, karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya:

Matahari berkuasa di siang hari, karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya:

Bulan dan bintang-bintang memerintah pada malam hari, karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya. Mazmur 136:7 – 9

SECARA KHUSUS SEBELUM MANUSIA DI BUMI KITA INI BERDOSA TUHAN SUDAH MENETAPKAN [APPOINTED] 1 HARI :

Demikianlah langit dan bumi telah selesai, dan segala isinya. Dan pada hari ketujuh Allah mengakhiri pekerjaan yang telah dibuat-Nya; dan dia beristirahat pada hari ketujuh dari semua pekerjaan yang dia buat. Dan Allah memberkati hari ketujuh itu, dan menguduskannya: karena pada hari itulah ia berhenti dari segala pekerjaan yang Allah ciptakan dan buat. Kejadian 2:1-3

Oleh karena itu, tetap ada perhentian bagi umat Allah. Ibrani 4:9

BENDA CIPTAAN LANGIT BUKAN UNTUK ?

Dan jangan sampai engkau mengangkat matamu ke langit, dan ketika engkau melihat matahari, dan bulan, dan bintang-bintang, bahkan seluruh tentara langit, harus didorong untuk menyembah mereka, dan melayani mereka, yang YEHOVAH Tuhanmu telah membagi kepada semua bangsa di bawah seluruh langit. Ulangan 4:19

Tuhan tidak dimuliakan oleh mereka yang telah dipanggil-Nya keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib karena tidak rapi, ceroboh, dan ceroboh. Kami ingin menyalin Pola surgawi sejauh menyangkut keteraturan dan kerapian, dan, jika surga diinginkan dan menarik, saya ingin tempat saya menarik dalam kesederhanaan dan keteraturannya. Kita semua perlu mempertimbangkan bahwa ketelitian, kerapian, dan ketertiban harus berlaku di antara mereka yang mencintai dan takut akan Tuhan, karena dalam hal ini kita menganjurkan iman kita. {TDG 331.2}

Prinsip Keteraturan : Waktu yang Ditetapkan Tuhan kepada Umatnya, bukan untuk menunjukan Tentang Korban dan Persembahan. [Keterangan selanjutnya akan di bahas nanti] – Pertentangan Besar

Waktu yang di tetapkan Tuhan kepada Bangsa Israel untuk menjadi Alasan keluar dari Mesir

Dan setelah itu Musa dan Harun masuk, dan berkata kepada Firaun, Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, Biarkan umat-Ku pergi, agar mereka mengadakan pesta [PERAYAAN] bagiku di padang gurun. Keluaran 5:1

PERAYAAN MILIK TUHAN yang mempunyai waktu yang di Tentukan [ Appointed Time]

Dan TUHAN berfirman kepada Musa, demikian,

Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Tentang hari-hari raya TUHAN yang harus kamu beritakan sebagai pertemuan-pertemuan kudus, itulah hari-hari rayaku.

  1. Hari Sabat [ Setelah 6 hari, 1 Hari Sabat = Siklus Mingguan]

Imamat 23:3 Enam hari pekerjaan akan dilakukan: tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat perhentian, suatu pertemuan suci; kamu tidak akan melakukan pekerjaan di dalamnya: itu adalah hari Sabat TUHAN di semua tempat tinggalmu.

  1. Paskah [ Bulan pertama hari ke 14, 15, hingga 21 ]

Imamat 23:4 Inilah hari-hari raya TUHAN, yaitu pertemuan-pertemuan kudus, yang harus kamu beritakan pada musimnya.

Imamat 23:5 Pada hari keempat belas bulan pertama, paskah TUHAN.

Imamat 23:6 Dan pada hari kelima belas bulan yang sama adalah hari raya roti tidak beragi bagi TUHAN: tujuh hari kamu harus makan roti tidak beragi.

Imamat 23:7 Pada hari pertama kamu harus mengadakan pertemuan suci: kamu tidak boleh melakukan pekerjaan budak di dalamnya.

Imamat 23:8 Tetapi kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN selama tujuh hari; pada hari ketujuh ada pertemuan kudus; jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia di dalamnya.

  1. FEAST Buah Sulung [ Bulan pertama, Hari ke 15]

Imamat 23:9 Dan TUHAN berfirman kepada Musa, demikian,

Imamat 23:10 Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Jika kamu tiba di negeri yang Kuberikan kepadamu dan akan menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas buah sulung dari panenmu kepada pendeta:

Imamat 23:11 Ia harus melambaikan berkas itu di hadapan TUHAN untuk diterima bagimu; besok setelah hari Sabat, imam harus melambaikannya.

Imamat 23:12 Pada hari itu kamu harus mempersembahkan berkas itu seekor domba berumur satu tahun yang tidak bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN.

Imamat 23:13 Dan kurban sajiannya haruslah dua persepuluh ikat dari tepung yang terbaik, dicampur dengan minyak, sebagai kurban api-apian bagi TUHAN, sebagai suatu bau yang manis, dan kurban curahannya adalah anggur, seperempat hin .

Imamat 23:14 Dan janganlah kamu makan roti, atau jagung kering, atau bulir-bulir hijau, sampai pada hari yang sama ketika kamu membawa persembahan kepada Allahmu; itu harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya turun-temurun di semua tempat tinggalmu.

  1. Hari Raya Minggu [ Hari ke 50 Setelah Hari Buah Sulung]

Imamat 23:15 Dan kamu harus menghitung kepadamu mulai besok setelah hari Sabat, dari hari kamu membawa berkas persembahan unjukan itu; tujuh hari Sabat harus lengkap:

Imamat 23:16 Bahkan sampai esok hari setelah sabat ketujuh kamu harus menghitung lima puluh hari; dan kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.

Imamat 23:17 Dari tempat tinggalmu, kamu harus mengeluarkan dua lembar roti dari dua persepuluh lembar: haruslah dari tepung yang terbaik; mereka akan dipanggang dengan ragi; mereka adalah yang sulung bagi TUHAN.

Imamat 23:18 Dan kamu harus mempersembahkan bersama roti itu tujuh ekor domba berumur satu tahun yang tidak bercela, dan seekor lembu jantan muda, dan dua ekor domba jantan; semuanya itu harus menjadi korban bakaran bagi TUHAN, dengan korban sajiannya, dan korban curahannya, bahkan korban api-apian yang harum baunya bagi TUHAN.

Imamat 23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing untuk kurban penghapus dosa, dan dua ekor anak domba yang berumur satu tahun untuk kurban keselamatan.

Imamat 23:20 Kemudian imam harus mengayunkannya dengan roti hasil sulung sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dengan kedua anak domba itu; bagi imam itu harus dikuduskan bagi TUHAN.

Imamat 23:21 Pada hari itu juga kamu harus memberitakan, supaya kamu mengadakan pertemuan yang kudus: jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia di dalamnya; itu akan menjadi ketetapan untuk selama-lamanya di semua tempat tinggalmu turun-temurun.

Imamat 23:22 Dan apabila kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kamu membersihkan sudut-sudut ladangmu pada waktu kamu menuai, janganlah kamu memungut sedikit pun dari hasil panenmu; haruslah kamu serahkan kepada orang miskin, dan kepada orang miskin. orang asing: Akulah TUHAN, Allahmu.

  1. Pesta Terompet [ Bulan ke 7, hari pertama / Bulan Baru]

Imamat 23:23 Dan TUHAN berbicara kepada Musa, berfirman,

Imamat 23:24 Berbicaralah kepada orang Israel, dengan mengatakan, Pada bulan ketujuh, pada hari pertama bulan itu, kamu akan memiliki hari Sabat, peringatan peniupan sangkakala, suatu pertemuan suci.

Imamat 23:25 Janganlah kamu melakukan pekerjaan yang sia-sia di dalamnya, tetapi kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

  1. Hari Pendamaian [ Pada Bulan ke 7 hari ke 10]

Imamat 23:26 Dan TUHAN berbicara kepada Musa, berfirman,

Imamat 23:27 Juga pada hari kesepuluh bulan ketujuh ini akan ada hari pendamaian: itu akan menjadi pertemuan kudus bagimu; dan kamu akan menindas jiwamu, dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Imamat 23:28 Dan janganlah kamu melakukan pekerjaan pada hari itu juga, karena ini adalah hari pendamaian, untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.

Imamat 23:29 Karena siapa pun yang tidak menderita pada hari itu juga, ia akan dilenyapkan dari antara bangsanya.

Imamat 23:30 Dan siapa saja yang melakukan pekerjaan pada hari itu juga, jiwa yang sama itu akan Kubinasakan dari antara umatnya.

Imamat 23:31 Janganlah kamu melakukan pekerjaan seperti itu: itu harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya turun-temurun di semua tempat tinggalmu.

Imamat 23:32 Ini akan menjadi hari Sabat istirahat bagimu, dan kamu akan menindasmu jiwa-jiwa: pada hari kesembilan bulan itu, dari petang sampai petang, kamu harus merayakan hari Sabatmu.

 

  1. Pesta Pondok Daun [ Pada bulan ke 7, hari 15 sampai ke 22]

Imamat 23:33 Dan TUHAN berbicara kepada Musa, demikian,

Imamat 23:34 Berbicaralah kepada orang Israel, demikian: Hari kelima belas bulan ketujuh ini akan menjadi hari raya Pondok Daun selama tujuh hari bagi TUHAN.

Imamat 23:35  Pada hari pertama akan ada pertemuan kudus: jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia di dalamnya.

Imamat 23:36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN; pada hari kedelapan haruslah ada pertemuan kudus bagimu; dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN: itu adalah pertemuan yang khusyuk; dan kamu tidak akan melakukan pekerjaan budak di dalamnya.

Imamat 23:37 Inilah hari-hari raya TUHAN, yang harus kamu beritakan sebagai pertemuan kudus, untuk mempersembahkan korban api-apian bagi TUHAN, korban bakaran, korban sajian, korban sembelihan, dan korban curahan, semuanya pada hari-Nya:

Imamat 23:38 Selain hari-hari Sabat TUHAN, dan di samping pemberianmu, dan di samping semua nazarmu, dan di samping semua persembahan sukarelamu, yang kamu berikan kepada TUHAN.

Imamat 23:39 Juga pada hari kelima belas bulan ketujuh, setelah kamu mengumpulkan hasil tanah, kamu harus mengadakan pesta bagi TUHAN tujuh hari: pada hari pertama adalah hari Sabat, dan pada hari kedelapan akan menjadi hari Sabat.

Imamat 23:40 Pada hari pertama kamu harus membawa kamu ke cabang-cabang pohon yang baik, cabang-cabang pohon palem, dan cabang-cabang pohon yang lebat, dan pohon-pohon willow di sungai; dan kamu harus bersorak-sorai di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.

Imamat 23:41 Dan kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN tujuh hari dalam setahun. Itu akan menjadi ketetapan untuk selama-lamanya dalam generasimu: kamu harus merayakannya dalam bulan ketujuh.

Imamat 23:42 Kamu harus tinggal di pondok selama tujuh hari; semua orang Israel yang lahir akan tinggal di pondok:

Imamat 23:43 Agar generasimu mengetahui, bahwa Aku telah membuat orang Israel diam dalam pondok-pondok, ketika Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir: Akulah TUHAN, Allahmu.

Imamat 23:44 Dan Musa mengumumkan kepada orang Israel hari-hari raya TUHAN.

 RINGKASAN TENTANG PERSEMBAHAN PADA WAKTU HARI RAYA TUHAN ;

  1. Harian – Sore dan Pagi

Katamu kepada mereka: Inilah persembahan api-apian yang harus kamu persembahkan kepada TUHAN; dua ekor domba tahun pertama yang tidak bercacat hari demi hari, untuk korban bakaran yang tetap. Anak domba yang satu harus kamu persembahkan di pagi hari, dan anak domba yang lain harus kamu persembahkan pada waktu genap; Bilangan 28:3, 4

Dalam ayat-ayat ini berlanjut hingga ayat delapan kita membaca tentang pengorbanan yang dilakukan pada waktu pertemuan atau pertemuan pagi dan sore.

  1. Sabat – Mingguan

Dan pada hari Sabat dua ekor anak domba tahun pertama yang tidak bercacat dan dua persepuluh sajian tepung untuk korban sajian yang dicampur dengan minyak dan korban curahannya. Inilah korban bakaran setiap hari Sabat, di samping korban bakaran yang tetap, dan korban curahannya. Bilangan 28:9,10

  • Dalam ayat 10 kita diberitahu bahwa kita juga harus mempersembahkan korban harian pada hari Sabat.
  1. Bulanan – Bulan Baru

Pada awal bulanmu haruslah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN; dua ekor lembu jantan muda, dan seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur tahun pertama yang tidak bercacat; Bilangan 28:11-15

  • Awal bulan, berarti awal bulan, atau bulan baru.
  • Pengorbanan harus dilakukan setiap bulan yang disebutkan
  • Lebih Lanjut nanti : Topik Bulan Baru
  1. Tahunan – Pesta / Perayaan

Dimulai dengan waktu Paskah dan Roti Tidak Beragi di ayat 16-25 pasal 28, kita menemukan semua pengorbanan yang terkait dengannya. Dalam ayat 26-31 itu pengorbanan untuk Pentakosta disebutkan. Dalam Pasal 29 ayat 1-6 yang Pesta Terompet, kemudian ayat 7-11 Hari Pendamaian, dan akhirnya dari ayat 12-39 kita melihat pengorbanan dan persembahan yang dilakukan di Perayaan itu dari Perayaan Tabernakel [ Pondok daun ]. Ini adalah pertemuan PERAYAAN / PESTA tahunan.

Apa yang kita temukan dengan semua ini adalah fakta bahwa mereka semua adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pengorbanan dan persembahan khusus.

 

APAKAH KITA JUGA PERLU MEMPERSEMBAHKAN KORBAN DAN PERSEMBAHAN KHUSUS ? [NANTI KITA AKAN PELAJARI BERSAMA] SAAT INI KITA FOKUS TENTANG PENETAPAN WAKTU.

 Kita melihat ini dalam beberapa ayat:

1 Tawarikh 23:30-31 Dan berdiri setiap pagi untuk bersyukur dan memuji TUHAN, dan demikian juga pada waktu petang; Dan untuk mempersembahkan semua korban bakaran kepada TUHAN pada hari-hari Sabat, pada bulan-bulan baru, dan pada hari-hari raya yang ditetapkan, dengan jumlah, menurut urutan yang diperintahkan kepada mereka, terus-menerus di hadapan TUHAN:

Kesimpulan  : Umat Tuhan di padang Belantara [Alam Luas] bergantung dengan Firman Tuhan yang di atur oleh Musa melalui Penentuan waktu yaitu Berulang-ulang.

  1. Setiap Hari – Sore dan Pagi.
  2. Mingguan – Sabat [Pertemuan Kudus & tidak ada Pekerjaan]
  3. Bulanan – Bulan Baru
  4. Tahunan – Pesta / Perayaan yang di tetapkan. [ada Pertemuan Kudus ]

Prinsip Alkitab ini tidak akan di tetapkan oleh Gereja Kristen manapun karna setelah melewati masa kegelapan banyak Perubahan di dalam Gereja Kristen, termasuk tentang hari sabat dan perayaan-perayaan untuk Membayangkan salib dan Kedatangan Tuhan yang Kedua kali. [Feast]

Tentu saja, kita tahu bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan memiliki tujuan, memiliki makna, dan upacara-upacara [Persembahan dan Korban] yang Dia kaitkan dengan berbagai musim sepanjang tahun semuanya memiliki nilai simbolis yang besar bagi orang Ibrani. Ketika orang Israel keluar dari Mesir di bawah kepemimpinan Musa, mereka diberi serangkaian kebiasaan untuk menandai musim dalam setahun, dan masing-masing memiliki tujuan yang pasti. Upacara-upacara tersebut tidak hanya akan membentuk pola ucapan syukur kepada Yang Mahakuasa atas berkat-berkat duniawi yang akan mereka nikmati di Kanaan, tetapi mereka juga mengarahkan orang-orang ke depan pada peristiwa-peristiwa yang diungkapkan melalui rencana Keselamatan. Salah satu upacara khususnya, Paskah, juga menunjuk kembali ke pelarian dari Mesir, menjangkarnya selamanya ke peristiwa nyata dalam sejarah Israel.

Tetapi Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu tanpa memberikan pentunjuk kepada hamba-hambaNya. untuk itu Roh Nubuat telah menjelaskan agar kita bisa lebih menghargai kebenaran dan pengalaman Umat Tuhan saat itu mari kita Baca tentang Pengalaman Israel : Dalam buku Pendidikan

PASAL 5— PENDIDIKAN BANGSA ISRAEL

“Tuhan sendiri menuntun dia.” “la mengajarkan dia, la memelihara dia sebagai biji mata-Nya.”

Sistem pendidikan yang didirikan di Eden berpusat pada keluarga. Adam adalah “… anak Allah” (Lukas 3:38) dan adalah dari Bapa merekalah anak-anak Yang Mahatinggi itu menerima pengajaran. Sekolah mereka, dalam arti yang sesungguhnya adalah sebuah sekolah keluarga. MPS 29.1

Dalam rencana pendidikan ilahi yang disesuaikan dengan keadaan manusia setelah kejatuhan, Kristus berdiri sebagai wakil Bapa, rantai penghubung antara Allah dan manusia; Ia adalah guru besar umat manusia. Ia menahbiskan pria dan wanita untuk menjadi wakil-wakil-Nya. Keluarga merupakan sekolah, dan orangtua menjadi gurunya. MPS 29.2

Pendidikan yang berpusat pada keluarga adalah yang dipraktikkan pada zaman bapa-bapa. Untuk sekolah-sekolah yang didirikan seperti itu, Allah memberikan suasana yang paling nyaman untuk perkembangan tabiat. Orang-orang yang berada di bawah pimpinanNya tetap mengikuti rencana kehidupan yang ditetapkannya sejak permulaan. Mereka yang memisahkan diri dari Allah, membangun kotakota untuk diri mereka sendiri dan berkerumun di dalamnya, bermegah dalam kesemarakan, kemewahan, dan kejahatan yang menjadikan kota-kota zaman sekarang kebanggaan dunia dan kutuknya. Tetapi orang-orang yang memegang teguh prinsip-prinsip kehidupan Allah tinggal di ladang-ladang dan bukit-bukit. Mereka adalah orang yang bercocok tanam dan gembala ternak, dan di dalam kehidupan yang bebas dan merdeka ini, dengan kesempatan-kesempatannya untuk bekerja dan belajar serta merenung, mereka mempelajari tentang Allah dan mengajar anak-anak mereka tentang pekerjaan dan jalan-jalanNya. MPS 30.1

Inilah metode pendidikan yang Allah ingin dirikan di Israel. Tetapi setelah mereka dilepaskan dari Mesir sedikit saja di antara anakanak Israel yang bersedia menjadi pekerja bersama dengan Dia dalam mendidik anak-anak mereka. Para orangtua sendiri memerlukan pengajaran dan disiplin. Sebagai korban-korban perbudakan selama hidup, mereka itu bodoh, tidak berpendidikan, dan terbelakang. Mereka memiliki sedikit pengetahuan tentang Allah dan sedikit iman padaNya. Mereka menjadi bingung dengan pengajaran palsu dan rusak oleh hubungan mereka yang lama dengan kekafiran. Allah rindu mengangkat mereka ke taraf moral yang lebih tinggi, dan untuk tujuan ini, la berusaha memberi mereka pengetahuan tentang diri-Nya sendiri. MPS 30.2

ilustrasi Gambar : Beautiful sunrise over Masada fortress. Ruins of King Herod’s palace in Judaean Desert

Ketika Ia menghadapi para pengembara itu di padang gurun, dalam seluruh perjalanan bolak-balik mereka, dalam keadaan mereka yang lapar, dahaga dan lelah, dalam bahaya ancaman musuh, yakni orang kafir, dan bukti pemeliharaan-Nya demi kelegaan mereka, Allah berusaha menguatkan iman mereka dengan menunjukkan kepada mereka kuasa yang senantiasa bekerja demi kebaikan mereka. Dan setelah mengajar mereka supaya percaya pada kasih dan kuasa-Nya, adalah maksud-Nya untuk membentangkan di hadapan mereka, standar tabiat dalam peraturan undang-undang-Nya, untuk mana melalui rahmat-Nya, Ia ingin mereka mencapainya. MPS 30.3

Pelajaran-pelajaran yang diajarkan kepada bangsa Israel selama pengembaraan mereka di Sinai sangat berharga. Ini adalah masa pendidikan khusus bagi para ahli waris Kanaan. Dan lingkungan mereka di sini cocok untuk melaksanakan maksud Allah. Di puncak Sinai, yang membayangi lembah di mana bangsa itu membentangkan kemahkemah mereka, berdiri tiang awan yang telah menjadi pemandu perjalanan mereka. Sebuah tiang api pada malam hari, memberi jaminan pada mereka perihal perlindungan ilahi dan sementara mereka tidur lelap, roti dari surga turun pelahan-lahan ke atas perkemahan itu. Di mana-mana, di pelosok-pelosok, sampai ke tempat-tempat yang tinggi, dalam keagungannya yang khidmat, menuturkan kekekalan dan kemuliaan. Manusia dibuat supaya merasakan kebodohan dan kelemahannya di hadirat-Nya yang “…menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca” (Yesaya 40:12). Di sini, melalui penyataan kemuliaan-Nya, Allah berusaha memberi kesan kepada bangsa Israel dengan kesucian tabiat dan tuntutan-Nya, dan kesalahan besar karena pelanggaran. MPS 31.1

Tetapi bangsa itu lamban mempelajari pelajaran itu. Sudah terbiasa sebagaimana mereka di Mesir menyaksikan perlambangan Dewa yang kelihatan, dan ini semua dari jenis yang paling keji, sulitlah bagi mereka untuk mengerti keberadaan atau tabiat Oknum yang tidak kelihatan itu. Karena kasihan atas kelemahan mereka, Allah memberi mereka lambang kehadiran-Nya. “…Mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku,” firman-Nya, “supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (Keluaran 25:8). MPS 31.2

Dalam membangun tempat kudus sebagai tempat kediaman Allah, Musa diberi petunjuk untuk membuat segala sesuatu menurut pola yang ada di surga. Allah memanggilnya ke atas gunung, dan menyatakan kepadanya tentang barang-barang surga, dan dalam persamaan barang-barang tersebut, tempat kudus itu harus dibangun dengan semua yang ada di dalamnya. MPS 31.3

Jadi kepada bangsa Israel, bangsa di mana Ia ingin membangun tempat tinggal-Nya, Ia nyatakan cita-cita tabiat-Nya yang mulia. Pola itu ditunjukkan kepada mereka di atas gunung ketika hukum diberikan dari Sinai dan ketika Allah lalu di hadapan Musa dan berkata, “… Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Keluaran 34:6). MPS 31.4

Tetapi cita-cita ini, dengan kekuatan mereka sendiri, tidak dapat mereka capai. Penyataan di Sinai itu hanya dapat memberi kesan pada mereka dengan keperluan dan ketidakberdayaan mereka. Pelajaran lain tempat kudus, melalui upacara korbannya, adalah untuk mengajarkan—pelajaran tentang pengampunan dosa, dan kuasa melalui Juruselamat karena penurutan dalam kehidupan ini. MPS 31.5

Melalui Kristus akan digenapi maksud yang olehnya tempat kudus itu merupakan lambang—bangunan mulia tersebut, dindingdindingnya dari emas yang berkilau-kilauan memantul dengan warnawarni pelangi pada tirai yang dihiasi dengan kerubiun, keharuman kemenyan yang menyala terus memenuhi segala tempat, para imam yang berjubah putih bersih, dan di dalam rahasia batu tempat maha kudus, di atas tutupan grafirat, di antara ukiran malaikat yang me-nyembah, terdapat kemuliaan Yang Mahasuci. Di dalam itu semua, Allah menginginkan umat-Nya membaca maksud-Nya untuk jiwa manusia. Itu adalah maksud sama yang lama kemudian dikemukakan oleh rasul Paulus, yang berbicara melalui Roh Kudus: MPS 32.1

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” (1 Korintus 3:16, 17). MPS 32.2

Besarlah kesempatan dan kehormatan yang diberikan kepada bangsa Israel dalam mempersiapkan bait suci, dan besar pula tanggung jawabnya. Sebuah bangunan yang sangat megah, menuntut pembuatan dari bahan yang termahal dan kemahiran yang tertinggi, harus didirikan di padang gurun, oleh bangsa yang baru saja terlepas dari perbudakan. Tampaknya suatu tugas menakjubkan. Tetapi Ia memberikan rencana pembangunan itu berjanji untuk bekerja sama dengan para pembangun itu. MPS 32.3

“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Ku-penuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan…. Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Keluaran 31:1-6). MPS 32.4

Alangkah hebat industri pendidikan padang gurun itu, dengan adanya Kristus dan malaikat-malaikat-Nya selaku tenaga pengajarnya! MPS 32.5

Dalam persiapan tempat kudus dan dalam melengkapinya, selu- ruh bangsa itu harus bekerjasama. Ada pekerjaan otak dan tangan. Banyak macam bahan diperlukan, dan semua orang diundang untuk menyumbang menurut kerelaan hatinya. MPS 32.6

Jadi dalam bekerja dan memberi mereka diajar untuk bekerjasama dengan Allah, dan bekerjasama satu dengan yang lain. Dan mereka juga harus bekerjasama dalam persiapan pembangunan rohani—bait suci Allah dalam jiwa. MPS 33.1

Sejak awal perjalanan dari Mesir, pelajaran-pelajaran telah diberikan untuk pendidikan dan disiplin mereka. Bahkan sebelum mereka meninggalkan Mesir sebuah organisasi sementara telah didirikan, dan bangsa itu diatur menjadi kelompok-kelompok di bawah para pemimpin yang ditetapkan. Di Sinai pembenahan organisasi itu diselesaikan. Ketertiban yang begitu menyolok yang kelihatan dalam semua pekerjaan Allah nyata dalam perekonomian Ibrani. Allah adalah pusat kekuasaan dan pemerintahan. Musa, sebagai wakil-Nya, harus menjalankan hukum dalam nama-Nya. Kemudian ada tujuh puluh tua-tua, lantas para imam dan bangsawan, di bawahnya “…sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh…” (Bilangan 11:16,17; Ulangan 1:15) dan terakhir, para penghulu yang diangkat untuk tugas-tugas khusus. Perkemahan itu diatur dengan tertib, tempat kudus, tempat kediaman Allah, di tengah-tengah dan di sekelilingnya kemah-kemah para imam dan orang Lewi. Di luar ini semua setiap suku berkemah menurut standarnya sendiri. MPS 33.2

Peraturan kebersihan yang ketat diberlakukan. Ini semua diperintahkan kepada bangsa itu, bukan hanya untuk keperluan kesehatan, tetapi juga sebagai syarat mempertahankan hadirat Oknum yang kudus itu di antara mereka. Dengan kuasa ilahi Musa memaklumkan pada mereka, “Sebab Tuhan, Aliahmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau; …sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus,…” (Ulangan 23:14). MPS 33.3

Pendidikan bangsa Israel mencakup seluruh kebiasaan hidup mereka. Segala sesuatu yang menyangkut kesejahteraan mereka menjadi pokok perhatian ilahi, dan berada di dalam rangkuman hukum ilahi. Bahkan dalam menyediakan makanan mereka, Allah mengusahakan kebaikan mereka yang setingi-tingginya. Manna yang Ia berikan sebagai makanan mereka di padang gurun bersifat meningkatkan kekuatan jasmani, pikiran dan moral. Walaupun begitu banyak dari antara mereka memberontak melawan pembatasan makanan mereka, dan rindu kembali ke masa, ketika mereka mengatakan, “Kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang” (Keluaran 16:3), namun hikmat pilihan Allah bagi mereka ditunjukkan dalam cara yang mereka tidak dapat sangkal. Meskipun ada kesulitan dalam kehidupan mereka di padang gurun, tak seorang pun yang lemah di dalam semua suku mereka. MPS 33.4

Sepanjang perjalanan mereka tabut yang berisi hukum Allah yang memimpin jalan. Tempat perkemahan mereka ditunjukkan dengan turunnya tiang awan. Selama awan itu bertengger di atas tempat kudus itu, mereka tetap dalam kemah. Bilamana awan itu terangkat, mereka meneruskan perjalanann. Baik berhenti maupun berangkat ditandai dengan doa yang khidmat. “Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: ‘Bangkitlah, Tuhan, supaya musuh-Mu berserak….’ Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: ‘Kembalilah, Tuhan, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini’” (Bilangan 10:35, 36). MPS 34.1

Sementara bangsa itu berjalan melintasi padang gurun, banyak pelajaran berharga yang tertanam dalam pikiran mereka melalui nyanyian. Ketika mereka terlepas dari balatentara Firaun, seluruh bangsa Israel bergabung dalam nyanyian kemenangan. Jauh di atas padang gurun dan laut, mendengung nyanyian sukacita dan gununggunung menggemakan kembali lagu pujian itu, “…Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur…” (Keluaran 15:21). Dalam perjalanan itu sering nyanyian ini dinyanyikan berulang-ulang, menggembirakan hati dan menyalakan iman para pengembara itu. Hukum ketika diberikan dari Sinai, dengan janji kebaikan Allah dan catatan-catatan tentang pebuatan-perbuatan-Nya yang ajaib demi kelepasan mereka, dengan pimpinan ilahi diungkapkan dalam nyanyian, dan dilagukan dengan bunyi musik instrumetal, bangsa itu melangkah sementara suara mereka bersatu dalam lagu pujian. MPS 34.2

Dengan demikian pikiran mereka terangkat dari pecobaan dan kesulitan di jalan, roh yang tidak tenang dan bergejolak, diredakan dan ditenangkan, prinsip-prinsip kebenaran ditanamkan dalam ingatan, dan iman dikuatkan. Tindakan bersama mengajarkan ketertiban dan persatuan dan bangsa itu menjadi lebih akrab dengan Allah dan dengan satu dengan yang lain. MPS 34.3

Mengenai Allah menghadapi bangsa Israel selama empat puluh tahun dalam perjalanaan di padang gurun, Musa menyatakan, “… Tuhan, Allahmu mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya,” “…dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak” (Ulangan 8:5, 2). MPS 34.4

“Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyang-bangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah Tuhan sendiri menuntun dia, dan tidak ada illah asing menyertai dia” (Ulangan 32:10-12). MPS 35.1

“Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, akan Abraham, hamba-Nya. Dituntun-Nya umat-Nya keluar dengan kegirangan dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai. Diberikan-Nya kepada mereka negeri-negeri bangsa-bangsa, sehingga mereka memiliki hasil jerih payah suku-suku bangsa, agar supaya mereka tetap mengikuti ketetapan-Nya dan memegang segala pengajaran-Nya” (Mazmur 105:4245). MPS 35.2

Allah melengkapi bangsa Israel dengan setiap fasilitas, memberi mereka setiap kesempatan yang akan menjadikan mereka suatu kehormatan bagi nama-Nya dan berkat bagi bangsa-bangsa di sekeliling. Kalau saja mereka mau berjalan di jalan penurutan, Ia berjanji menjadikan mereka “…di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat….” “Maka segala bangsa di bumi,” kata-Nya “akan melihat bahwa nama Tuhan telah disebut atasmu dan mereka akan takut kepadamu.” Bangsa-bangsa yang akan mendengar segala kesaksian itu akan mengatakan, “…Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi” (Ulangan 26:19; 28:10; 4:6). MPS 35.3

Dalam undang-undang yang diberikan kepada bangsa Israel, petunjuk yang jelas diberikan mengenai pendidikan. Kepada Musa di Sinai, Allah, menyatakan diri-Nya sebagai “…penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Keluaran 34:6). Prinsip-prinsip ini, yang tercantum dalam hukum-Nya, harus diajarkan oleh para ayah dan ibu di Israel kepada anak-anak mereka. Dengan tuntunan ilahi Musa menyatakan kepada mereka: “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6, 7). MPS 35.4

Hal-hal ini tidak boleh diajarkan sebagai teori yang kering. Mereka yang hendak menyampaikan kebenaran mereka sendiri harus mempraktikkan prinsip-prinsipnya. Hanya dengan memantulkan tabiat Allah dalam kejujuran, keagungan, dan sifat tidak mementingkan diri dalam kehidupan mereka sendiri saja mereka dapat memberi kesan kepada orang lain. MPS 36.1

Pendidikan yang benar tidak memaksakan pengajaran pada pikiran yang tidak siap dan tidak menerima. Kuasa-kuasa pikiran harus dibangkitkan, minat dibangunkan. Untuk ini, metode mengajar Allah disediakan. Ia yang menciptakan otak dan menetapkan hukum-hukumnya, menjamin perkembangannya sesuai dengan hukum-hukum tersebut. Di dalam rumah dan tempat kudus, melalui benda-benda alam dan seni, dalam pekerjaan dan perayaan, dalam bangunan suci dan batu peringatan dengan metode dan upacara dan lambang yang tak terhitung, Allah memberi bangsa Israel pelajaran-pelajaran yang melukiskan prinsip-prinsip-Nya dan melestarikan ingatan terhadap perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Dengan demikian, bilamana pertanyaan diajukan, jawaban yang diberikan berkesan di hati dan pikiran. MPS 36.2

Dalam mengatur pendidikan umat pilihan dinyatakan bahwa kehidupan yang berpusat pada Allah adalah kehidupan yang sempurna. Setiap kemauan yang ditanamkan-Nya, Ia jamin supaya memuaskan, setiap kecakapan yang diberikan, Ia berusaha kembangkan. MPS 36.3

Khalik segenap keindahan itu Sendiri adalah pencinta barang yang indah, yakni Allah yang menaruh pada anak-anak-Nya cinta akan keindahan. Ia juga membuat persediaan untuk keperluan sosial mereka, untuk pergaulan yang ramah dan suka menolong yang begitu banyak kaitannya dengan menumbuhkan simpati dan mencerahkan serta memaniskan kehidupan. MPS 36.4

Sebagai sarana pendidikan suatu tempat penting diisi dengan perayaan-perayaan bangsa Israel. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga merupakan sekolah dan tempat ibadah, orangtua menjadi pengajar dalam mata pelajaran sekular dan agama. Tetapi tiga kali setahun waktu ditetapkan untuk pergaulan sosial dan perbaktian. Pertemuanpertemuan ini diadakan mula-mula di Shiloh dan kemudian di Yerusalem. Hanya para ayah dan anak laki-laki diwajibkan hadir; tetapi tidak seorang pun mau melewatkan kesempatan perayaan-perayaan itu dan sedapat mungkin, seisi keluarga hadir; dan berserta mereka, sebagai orang yang ikut menikmati keramahan mereka, adalah orang asing, suku Lewi,dan orang-orang miskin. MPS 36.5

Perjalanan ke Yerusalem, dengan gaya para bapa yang sederhana, di tengah-tengah keindahan musim semi, kemegahan musim panas, atau kebesaran musim rontok, adalah suatu kesenangan. Mereka datang dengan persembahan syukur, mulai dari orang yang sudah beruban sampai kepada anak-anak, untuk bertemu dengan Allah dalam tempat kediaman-Nya yang suci. Sementara mereka berjalan, pengalaman-pengalaman masa lampau, cerita-cerita yang masih sangat disukai oleh orangtua maupun orang muda, diceritakan kembali kepada anak-anak Ibrani. Nyanyian-nyanyian yang pernah menggembirakan perjalanan di padang gurun dinyanyikan. Hukum Allah dinyanyikan dan dijalin dengan pengaruh-pengaruh alam yang menyenangkan serta pergaulan manusia yang ramah, hukum itu tertanam selamalamanya dalam ingatan banyak anak dan orang muda. MPS 37.1

Upacara-upacara yang disaksikan di Yerusalem sehubungan dengan perayaan paskah,—pertemuan malam hari, kaum pria dengan sabuk mereka yang terikat, kasut di kaki dan tongkat di tangan, makan tergesa-gesa, anak domba, roti tak beragi, dan ramuan pahit, dan dalam keheningan khidmat pengulangan kisah pemercikan darah, malaikat pembawa maut, dan barisan besar dari negeri perbudakan—semuanya bersifat mengobarkan imaginasi dan mengesankan hati. MPS 37.2

Perayaan Pondok Daun, atau perayaan penuaian, dengan persem-bahannya dari kebun dan ladang, sepekan berkemah di pondok-pondok daun, reuni sosialnya, upacara peringatan kudus dan keramahan manis bagi pekerja-pekerja Allah, yakni orang-orang Lewi di bait suci dan bagi anak-anak-Nya, orang-orang asing dan orang-orang miskin, mengangkat segenap pikiran dalam ucapan syukur kepada Dia yang telah memberkati tahun itu dengan kebaikan-Nya dan yang jalannya penuh kemakmuran. MPS 37.3

Dengan tulis ikhlas pada bangsa Israel, sebulan penuh setiap tahun digunakan untuk hal ini. Itu adalah masa bebas dari beban dan pekerjaan, dan dalam pengertian yang sebenarnya, hampir seluruhnya adalah untuk maksud-maksud pendidikan. MPS 37.4

Dalam membagi-bagikan warisan umat-Nya, adalah maksud Allah untuk mengajar mereka, dan melalui mereka mengajarkan kepa da generasi berikutnya mengenai prinsip-prinsip yang benar tentang kepemilikan negeri itu. Tanah Kanaan dibagi-bagi di antara seluruh bangsa itu, hanya suku Lewi, sebagai para pelayan bait suci, dikecualikan. Walaupun pada suatu saat orang dapat menjual harta miliknya, ia tidak dapat membarter warisan anak-anaknya. Apabila dapat melakukan hal itu, ia bebas kapan saja untuk menebusnya kembali; hutang dihapuskan setiap tahun ke tujuh dan pada tahun kelima puluh, perayaan emas, semua tanah warisan itu dikembalikan kepada pemilik aslinya. Jadi setiap keluarga terjamin harta miliknya dan suatu penga-wasan dibuat terhadap keadaan yang tidak diinginkan, baik terhadap kekayaan maupun terhadap kemiskinan. MPS 37.5

Melalui pembagian tanah di antara bangsa itu, Allah menyediakan bagi mereka, sebagaimana penghuni di Eden, pekerjaan yang paling sesuai dengan perkembangan—memelihara tanam-tanaman dan hewan. Suatu jaminan selanjutnya untuk pendidikan ialah berhenti bercocok tanam setiap tahun ke tujuh, tanah itu dibiarkan dan hasil yang keluar sendiri dibiarkan untuk orang-orang miskin. Demikianlah diberikan kesempatan untuk pelajaran lebih luas, untuk pergaulan sosial dan perbaktian, dan untuk menjalankan kedermawanan, yang begitu sering terdesak oleh beban hidup dan pekerjaan. MPS 38.1

Sekiranya prinsip-prinsip hukum Allah mengenai pembagian tanah dilaksanakan di dunia sekarang, alangkah besarnya perbedaan kondisi umat manusia! Penerapan prinsip-prinsip ini akan mencegah kejahatan-kejahatan mengerikan yang dalam segala zaman telah mengakibatkan penindasan orang kaya terhadap orang miskin dan kebencian orang miskin terhadap orang kaya. Sementara hal itu dapat menghindarkan penimbunan kekayaan besar, itu akan cenderung mencegah kebodohan dan kemunduran puluhan ribu jiwa yang pekerjaannya dibayar rendah yang diperlukan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya ini. Itu akan menolong dalam mendatangkan pemecahan damai terhadap masalah-masalah yang kini mengancam untuk memenuhi dunia dengan anarkhi dan pertumpahan darah. MPS 38.2

Mempersembahkan kepada Allah persepuluhan dari semua penghasilan, apakah dari hasil buah-buahan atau hasil bumi, unggas dan ternak, atau pekerjaan otak atau tangan, persembahan persepuluhan kedua untuk menolong orang miskin dan sumbangan lainnya, cenderung untuk menyegarkan kepada bangsa itu kebenaran bahwa semuanya adalah milik Allah, dan kesempatan mereka untuk menjadi saluran berkat-berkat-Nya. Itu adalah suatu pelatihan yang disesuaikan untuk mematikan segala kepentingan diri yang sempit dan untuk menumbuhkan tabiat yang lapang dan agung. MPS 38.3

Pengetahuan tentang Allah, persekutuan dengan Dia dalam pelajaran dan dalam pekerjaan, serupa dengan Dia dalam tabiat, harus menjadi sumber, sarana, dan tujuan pendidikan Israel—pendidikan yang diberikan Allah kepada para orangtua, dan oleh mereka diberikan kepada anak-anak mereka.

https://m.egwwritings.org/id/book/12875.112#112

Satu orang menghargai satu hari di atas yang lain:

yang lain menghargai setiap hari sama.

Biarkan setiap orang sepenuhnya diyakinkan dalam pikirannya sendiri. Roma 14:5

Pelajaran Selanjutnya : Apakah Perayaan Hari Raya untuk Tuhan masih di lakukan setelah Kayu Salib ?

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat With Us